header Diary Jingga

Perjuangan Azalea 4

Posting Komentar


Pukul sembilan dokter Deflina memeriksa keadaanku. 


"Sudah cukup usia kandungannya. Nanti siang operasi ya." 


Pendek kalimatnya tapi mampu membuatku mengejang. Bagaimana mungkin aku melahirkan, sementara usia kandunganku terakhir diperiksa seminggu yang lalu baru tujuh bulan. Lalu apa barusan aku tak salah dengar usia kandunganku katanya cuma kurang dua Minggu. Artinya aku sudah bisa melahirkan bayiku… operasi Caesar. 


"Apa tidak bisa diusahakan normal, dok?" Tanyaku lemah dengan hati-hati 


"Untuk kasus ini sayangnya tidak. Jika tidak segera operasi, nyawa ibu terancam karena akan banyak kehilangan darah. 


"Baik Bu, lakukan yang terbaik untuk ibu dan bayi kami, Dok" jawab suamiku sambil menggenggam tanganku erat seolah mengalirkan energi. 


Dokter berlalu. Tinggal aku yang tergugu. 

"Ma, kalau aku operasi. Bagaimana aku tahu rasanya mama melahirkan aku." 


Mama mendekat lalu menguatkanku. 

"Apapun jalannya, kau tetap seorang ibu" 

"Yang penting, kamu dan bayimu selamat" lanjutnya. 


Tepat pukul 13.00 aku dijemput untuk masuk ruang operasi. Kulihat suamiku beberapa kali menahan genangan bening di sudut matanya. Aku baru melihatnya menangis. Sebelum memasuki ruangan operasi aku memindai wajah-wajah teduh itu. Suamiku, mama dan tiga rekan kami. 


Aku takut, aku tak bisa menatapnya lagi. Aku tak tahu apakah aku selamat atau tidak. Aku pasrah menjalani takdirku sebagai ibu yang memperjuangkan bayinya. Sayang sekali suamiku tidak diizinkan untuk menemani aku di dalam. 


Aku hanya berharap pada Karunia Allah SWT 


Bersambung… 😊


Vie
I am a simple woman. Penyuka warna jingga. Seorang Ibu juga seorang pendidik yang menggandrungi dunia kepenulisan. Volunteer di Komunitas Guru Belajar (KGB) Sukabumi dan Komunitas Guru Madrasah Menulis

Related Posts

Posting Komentar