Aku adalah penyuka novel cinta. Sejak SMA, tempat yang paling menyenangkan bagiku adalah sebuah bangku kosong di pojok toko buku. Saat aku membuka lembar demi lembar aku akan lupa segalanya. Waktu, orang yang lalu lalang di depan, pinggir dan belakangku. Bahkan aku tak akan melirik sama sekali jika ada orang yang duduk di pinggirku sekali pun.
Saat aku membuka buku, maka duniaku berpindah. Seolah tersedot ruang dan waktu maka aku akan menikmati peranku sebagai tokoh utama buku. Jika waktuku habis aku akan bersedih. Meratapi isi kantong yang tak bisa memenuhi hasratku. Dengan berat hati aku lepas sosok yang tertinggal di dalam buku. Lalu aku kembali menjadi diriku yang membosankan.
Bagaimana aku melanjutkan kisahku di sana. Maka aku akan kembali setelah menabung rindu cukup lama. Hal yang perlu aku ingat adalah halaman terakhir dan deretan di mana buku itu menghuni rusunnya. Aku akan merindukan wanginya.
Dari sekian kisah cinta yang kubaca pasti berakhir suka. Tokoh utama bahagia. Lama-lama aku menganggap ini terlalu klise. Alur dan akhir yang mudah ditebak, membuatku merasa bosan juga. Novel yang tebalnya gak ketulungan juga membuatku bolak-balik ke toko buku dan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu buah buku novel.
Dari pengalamanku yang cukup aneh. Aku berpikir harus membuat sebuah novel yang tidak selalu harus berakhir suka. Jadilah Jingga Senja ini. Novel juga tidak harus Beratus-ratus lembar biar pembaca sepertiku masih bisa menikmatinya. Kenapa? Yang pasti semakin tebal novelnya semakin mahal ya.
Novel Cinta, Mengulas Cinta Tak Biasa
Sebuah kisah yang tak biasa tentang gadis sederhana bernama Jingga yang tak pernah mengerti untuk apa dia hidup. Semua berubah saat Senja menepi. Indah, merona, merah menyalakan semangatnya di masa putih abu. Namun, jelaga menjadi batas antara keduanya.
Bisakah mereka bertahan dengan segala dialog hati tentang rasa, persahabatan dan ambisi yang tercipta. Berikut kutipan dialog hati yang tercipta diantara rindu dan tanya.
Elegi
Angin sampaikan padanya
Tentang rasa yang juga sama
Tentang rindu yang menggebu
Tentang rintih perihnya membisu
Angin bisikan padanya
Betapa aku pun memiliki asa yang sama
Betapa hari bersamanya begitu indah
Namun, aku memilih pasrah
Angin hembuskan syahdu jiwaku
Tentang bait-bait lagu
Bahwa di setiap tatap matanya
Ada pelangi yang membuatku berwarna
Angin aku rindu padanya
Aku mencintainya
Aku menginginkannya
Tapi aku tak bisa
Itu salah satu puisi yang ada di dalamnya, masih ada lagi puisi dan surat cinta yang isinya membuat hati pembaca menjadi melted merasa ikut diobrak-abrik oleh alur yang diciptakan.
Buku ini membawa kita pada konflik remaja yang berbeda. Bukan hanya melulu tentang cinta. Tapi banyak pesan yang terselip di antara kisah persahabatan, konflik orangtua dan pencarian jati diri.
Unsur Ekstrinsik Jingga Senja
Jingga senja ditulis oleh penulis yang mengalami latar dari cerita. Baik dalam segi tempat, penulis menyajikan deskripsi SMA tempatnya belajar dulu. Maupun dalam segi pengalaman sebagai ketua OSIS. Menjadikan kisah ini begitu hidup.
* Gaya bahasa
Buku ini masuk dalam kategori Novelet. Terdiri dari sekumpulan kisah-kisah pendek, puisi dan surat yang dirangkai teratur dengan konflik yang beragam yang khas dialami remaja pada umumnya.
* Sudut pandang atau point of view
Diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga (segala tahu tentang tokoh)
Unsur Intrinsik Jingga Senja
*penokohan
Mentari Jingga
gadis lugu, baik hati, ramah dan introvert
Senja Wiguna : supel, tampan, populer dan cerdas
Mayang : Ceriwis, ceria dan perhatian
Milania Rahman : cantik, terbuka dan bijaksana
* Alur
Alur yang digunakan alur maju dan mundur
* Konflik
Ada beberapa konflik yang terjadi baik secara internal antara Jingga dengan dirinya sendiri. Maupun konflik eksternal antara tokoh-tokoh yang ada.
Mengapa Novel ini perlu kamu punya?
* Cocok sekali untuk teman santai karena bahasanya sangat ringan
* Bagi pembaca remaja, buku ini ringan untuk dibaca dan menginspirasi karena mengajarkan tentang bagaimana bertahan dan tetap berprestasi di balik segala konflik yang tercipta.
*Bagi kita yang sudah emak-emak, Novel ini semacam nostalgia masa SMA yang selalu membuat rindu dan membuat kita tersenyum sendiri mengingatnya.
So, tunggu apa lagi. Segera pesan sekarang juga. Itu tadi ulasan lengkap mengenai Novel Jingga Senja, sebuah novel cinta yang tak biasa. Semoga bermanfaat. Hati-hati tulisan ini mengandung iklan 😂 Masih dibuka PO nya.
Masyaallah, barakallah, Mbak Vie. Jadi penasaran sama novelnya.
BalasHapusHayuu hayuu order 😀
HapusHwah pas banget momennya. Barokallah. Selamat teh nov untuk novel solonya
BalasHapusHehehe Aamiin
HapusSukses untuk novelnya mbak, sepertinya memang menarik
BalasHapusYahh begitulah ðŸ¤ðŸ¤—
HapusMasyaallah....keren mbak. Doain ya bisa nyusul
BalasHapusAamiin... Semangat mbak
HapusWah keren banget mbak novel solonya udah terbit! Selamat ya mbak
BalasHapusIyaa maksih kak
HapusIni serius novrl bikinan sendiri? Keren bangeet
BalasHapusIyaa perdana hehehe belajar tipis-tipis
HapusWiiww, novel karya sendiri. Mantaapp kak vie, keren. Kadang pembaca memang butuh ending yg lain, tp sad ending pun kadang bikin ikutan sedih dan geregetan 😣
BalasHapusHehehe kadang pembaca juga perlu diberi ruang menentukan endingnya
HapusMaasyaAllah Mbak Vie kereeen, Barakallah mbaak :)
BalasHapusSubhanallah, mantap betul...
BalasHapusMasyaAllah, Baarakallah, Mbak. Mantap!
BalasHapus