Sumber Foto: pixabay.com
Vie〽️✍️
Selamat tinggal Corona, selamat datang Ramadhan. Begitu kira-kira gaung yang dihidupkan. Semua berharap pada Ramadhan ini virus sudah berlalu. Banyak doa terucap, banyak dzikir tertambat pada Sang pencipta. Memohon kiranya wabah ini cepat berlalu. Ramadhan ku rindu. Tak terbayang jika Ramadhan tanpa tarawih bersama. Ramadhan tanpa buka bersama. Ramadhan tanpa mudik bersama. Bahkan akhir Ramdhan tanpa Idul Fitri bersama.
Tertegun, kembali pada fitrah Ramadhan. Mungkinkah Allah sedang mengingatkan kita akan inti dari Ramadhan itu sendiri. Ramadhan adalah bulan penyucian diri. Ramadhan adalah bulan di mana hati dan raga kita jaga. Mungkinkah kita bisa melewatinya tanpa berkumpul bersama.
Apakah Allah ingin kita bermunajat hanya padanya. Dalam genggaman hening, sepi menyendiri mengingat langkah demi langkah dosa yang kerap dilakukan setelah ramadhan - ramadhan tahun berlalu.
Ramadhan tahun ini, apakah kita mampu kembali fitri. Tanpa mengkhawatirkan baju baru, tanpa masakan mewah, tanpa kumpul keluarga besar. Jika memang itu terjadi, bisakah kita menerima dengan lapang dada. Hanya fokus pada kesucian ramadhan itu sendiri dan hakikat dari idul Fitri.
Mungkin Allah SWT sedang mengingatkan kita untuk merasakan duka yang lebih dalam dari saudara kita dibelahan bumi lain. Yang tak bisa beli baju baru, yang tak bisa menikmati masakan mewah. Bahkan tidak bisa berkumpul dengan keluarga inti.
Wallahu alam bishawab
semoga kita peka dengan teguran-Nya, amiin
BalasHapus