header Diary Jingga

PARADE GAGASAN UNTUK LITERASI INDONESIA

7 komentar

 

Silnas-FLP-Untuk-Literasi-Indonesia

Jika kita menyebutkan literasi Indonesia, maka tujuh tokoh di atas adalah orang-orang hebat yang telah mengharumkan dan mengembangkan literasi di Indonesia. Mereka adalah penulis-penulis hebat yang sudah berkiprah dalam dunia literasi jauh sebelum literasi itu digaungkan di negara yang yang menurut laporan PISA terbaru yang  dirilis Selasa, 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara (Liputan6.com). 

Miris, ya sangat. Secara pribadi aku sebagai pendidik merasakannya secara langsung. Budaya baca anak-anak di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Bagaimana dengan orang dewasanya, setali tiga uang. Sama saja. Banyak berita hoax di mana- mana dan ditelan mentah-mentah itu karena minimnya proses literasi yang dalam hal ini bukan hanya membaca saja. 

Menurut Wikipedia Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Event Spektakuler dari Pegiat Literasi Indonesia yang Populer

Forum Lingkar Pena (FLP) yang notabene di gagas oleh Helvy Tiana Rosa mengadakan acara silaturrahmi nasional (Silnas) yang diadakan setahun sekali. Kali ini diadakan secara daring dengan tajuk "PARADE GAGASAN UNTUK LITERASI INDONESIA". Pesertanya tentu anggota FLP dari seluruh dunia. Ya, walau komunitas ini digagas di Indonesia, tapi anggota sudah menyebar ke berbagai negara untuk merangkai berbagai cerita dengan berbagai latar dalam mewarnai wajah literasi di Indonesia. Bukan hanya itu, acara ini juga terbuka untuk umum. Ada 500 kursi di zoom meeting dan bagi yang tidak masuk, panitia mengadakan siaran langsung atau live streaming di chanel youtube FLP

Acara parade gagasan ini terdiri dari tiga sesi materi yang isinya daging semua, lezat dan bergizi.  Disampaikan oleh keenam pembicara hebat. Masing-masing sesi materi diisi oleh dua pembicara lalu diakhiri dengan tanya jawab yang akan diwakili oleh pertanyaan yang paling menarik,  masing-masing satu pertanyaan untuk pemateri. Acara berlangsung dari pukul 08.00 sampai dengan  11.40 WIB. Dari keseluruhan rangkaian acara satu hal yang disesalkan yaitu waktu pemaparan dari setiap materi yang sangat terbatas yaitu hanya 20 menit saja. Baiklah sahabat Vie sudah tidak sabar ya, ingin tahu ilmu apa saja yang aku boyong pasca event ini berlangsung 

  • Transformasi Media Pada Literasi anak oleh Ali Muakhir
Materi pertama diawali oleh seorang penulis cerita anak, editor sekaligus konsultan buku yaitu Ali Muakhir yang familiar dipanggil Kang Ali di FLP. Belia menyampaikan sebuah gagasan mengenai bagaimana transformasi media disgital yang terjadi saat ini bisa menyelamatakan anak Indonesia bukan menghancurkan. 

Di awal pemaparannya beliau menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan media saat ini yang tidak dibarengi oleh sikap bijak orangtua dalam mendampingi anak melakukan jelajah internet. Akibatnya banyak dampak negatif yang mendominasi dibanding nilai positifnya. Menurut beliau harus ada media literasi anak yang bertransformasi dari bahan bacaan berupa buku ke media tiga dimensi. Ternyata kejutannya ada di akhir pemaparan. Gagasan kang Ali ini bukan isapan jempol belaka, tapi dia membuktikan dengan karya nyata. Beliau meluncurkan kaya sebuah buku anak yang terhubung dengan video menarik. saat anak membuka buku akan tayang pula di layar buku saat dibuka. Yang menakjubkan konten yang ada di buku itu bergerak dan bisa diajak komunikasi. Surga banget bagi anak. Rasanya ungkapan itu pas untuk mendeskripsikan buku ini. 

  • Menulis Untuk Menyembuhkan oleh Setiawati Intan Savitri

Ada pertanyaan yang menggelitik saat Mbak Intan memulai materi. Mengapa menulis ini sebuah self healing? Apa karena penulis-penulis ini orang yang sakit? dan kontan kami tertawa namun langsung mengangguk-angguk mengerti. Bukan itu maksud dari self healing pada proses menulis. 

Pemateri yang kedua  pada parade I ini adalah seorang dosen psikologi. Beliau seorang penulis dengan segudang buku dengan nama pena Izzatul Jannah. Tapi karena beliau memilih konsentrasi di kependidikan maka beliau kembali memakai nama asli untuk karya-karya selanjutnya. Sebuah alasan yang membuatku berpikir ulang mengenai nama pena ini, karena aku juga seorang guru yang bermimpi mempunyai segudang karya. Hanya nama asli sesuai KTP yang akan diperhitungkan angka kreditnya dalam buku yang ditulis. 

Kembali pada self healing, yang kurang lebih artinya adalah proses menyembuhkan diri sendiri. Menulis adalah sebuah terapi yang baik untuk menyeimbangkan mental. Contoh kecil menulis diary, terkadang apa yang kita tulis dalam diary tersebut tidak memecahkan masalah yang membuat suasana hati kita gelisah. Tapi paling tidak dengan menulis keluh kesah kita bisa sedikit lebih tenang. Nah, itu adalah salah satu contoh self healing. 
  • Strategi Kreatif Pembelajaran Apresiasi Sastra oleh Helvy Tiana Rosa 

Belum mulai materi aku sudah excited banget menunggu pemaparan materi dari Bunda Helvy. Kalau aku jadi mahasiswanya dan dosennya seperti beliau, bisa-bisa semua mata kuliah ku pilih semua dosennya beliau. Jadi, menurut salah satu mahasiswanya, bunda Helvy ini adalah dosen yang tegas namun sangat dekat dengan mahasiswanya. 


Strategi-kreatif-karya-sastra


Pada kesempatan kali ini beliau menyampaikan bagaimana mengemas pembelajaran sastra juga cara mengapresiasi sastra. Jika biasanya kita menikmati karya sastra hanya dengan membaca, mengamati dan mendengar. Bunda Helvy menggagas untuk menikmati sastra maka kita harus ambil bagian di dalamnya dengan cara berkarya. 

Terngiang-ngiang di telinga beberapa kata mutiaranya. Sastra adalah cinta,  juga hal yang paling aku ingat adalah ketika beliau menghubungkan mengajar dengan seni. Menurutnya mengajar adalah sebuah pentas seni, dimana guru harus melibatkan siswanya untuk mengambil perannya masing-masing. Karena seni tidak berdiri sendiri, akan lebih indah jika dinikmati bersama. 
  • Prinsip-Prinsip Sastra Islami oleh Habiburrahman El Shirazy


Jika sahabat Vie, tidak mengenal nama Habiburrahman El Shirazy mungkin ingat dengan karya-karyanya yang di filmkan dan sukses. Sebut saja  Ayat-ayat cinta  dan Ketika cinta bertasbih, dua karya yang berhasil difilmkan dan mendapat apresiasi yang luar biasa di masyarakat Indonesia. 

Sastra-Islam


Kang Abik, begitu sapaan akrabnya. Walau beliau sebenarnya asli Semarang. Dengan ciri khasnya mengusung cinta. Novel-novel karya beliau sarat akan makna tentang cinta yang suci karena Allah SWT. Dalam novelnya Kang Abik selalu menerapkan tokoh rekaannya yang sangat agamis. Beliau syiar tentang indahnya Islam melalui tulisan. Satu kalimat penutup yang indah. "sastra yang paling indah itu adalah sastra Islam. 

Sebenarnya masih ada tiga pemateri lagi, namun sayangnya karena pelaksanaannya dari pagi sampai siang, kebetulan bentrok dengan jadwal kuliah daring. Akhirnya tiga materi terakhir aku kurang konsentrasi. Namun, dari ketiga pemateri itu ada Bunda Asma Nadia yang tak asing di telinga. Adik dari bunda Helvy ini juga seorang penulis dan traveler. 

Penulis-Traveling


Bunda Asma memaparkan bagaimana dengan modal menulis, beliau bisa keliling dunia. Beliau menceritakan hal-hal yang dialaminya selama bertualang di negara orang lain. Dua penulis lainnya menyampaikan tentang tren menulis di negara lain. Sayang sekali aku ga tuntas. Pas cek youtube pun tidak sampai sana. 

Nah, sahabat Vie itu tadi ceritaku saat mengikuti event parade gagasan untuk literasi Indonesia. Setelah mengikuti acara ini, jujur saja merasa tercerahkan oleh semangat orang-orang luar biasa. Mereka pejuang, kalau menurutku. Untuk mengharumkan nama bangsa mereka mengukir prestasi di Dunia tanpa meninggalkan identitas bangsanya. 

Baca Juga 

Vie
I am a simple woman. Penyuka warna jingga. Seorang Ibu juga seorang pendidik yang menggandrungi dunia kepenulisan. Volunteer di Komunitas Guru Belajar (KGB) Sukabumi dan Komunitas Guru Madrasah Menulis

Related Posts

7 komentar

  1. Ih, aku gtau event ini.
    Berharga bgt ka😭
    Tokoh2 fav ku ada disana

    BalasHapus
  2. Yahh kak... Coba cek YouTube FLP kak mungkin ada Siaran ulangnya

    BalasHapus
  3. Keren habis....ga ikut acaranya......tapi pasti seru

    BalasHapus
  4. Tema eventnya aja udah menarik. Dan saya termasuk menulis untuk self healing.

    BalasHapus
  5. Wah keren ada Bunda Asma Nadia, dan pesertanya membludak

    BalasHapus
  6. waduh ketinggalan event ini eun, padahal udah di kasih link nya ya sebelumnya

    BalasHapus

Posting Komentar