header Diary Jingga

Berprestasi dan Berkarya dari Rumah Ala Vie

17 komentar


viemenulis.blogspot.com


Pandemi covid-19 sudah melewati semester pertama. Sejak kemunculannya pada bulan Maret sampai sekarang telah terjadi pasang surut perkembangan kasus. Sampai bulan Oktober 2020 kini, belum ada tanda-tanda pandemi usai. Itu dibuktikan dengan penambahan jumlah kasus dari hari ke hari. Bahkan sekarang PSBB di Jakarta mulai diberlakukan lagi. Sekolah? sudah jelas dari sebelum tahun ajaran baru sudah ditutup untuk tatap muka. Lalu bagaimana agar kegiatan di rumah seperti belajar dan bekerja tetap menyenangkan? Berikut aku akan bagi tips ala Vie, meskipun di rumah tetap berprestasi dan berkarya. 

 

Berprestasi dan Berkarya dari Rumah Ala Vie

 

* Ibu Bahagia, Anak Bahagia 

 

Aku adalah seorang ibu dari satu anak usia sekolah kelas lima SD, Sekaligus ibu bekerja. Profesiku sebagai seorang guru. Semenjak pandemi covid-19 mewabah di Indonesia, maka untuk menyelamatkan generasi bangsa dari paparan virus ini, pemerintah memutuskan untuk menutup sekolah. Hal yang tak kalah penting adalah tetap menjaga agar anak tetap bahagia walaupun seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Begitu pula denganku, untuk mendampingi siswa-siswiku belajar maka aku bekerja dari rumah atau istilahnya work from home (WFH) sekaligus menjadi ibu bahagia yang mendampingi anaknya di rumah.

 

            Sedikit berbeda dengan emak lain yang mungkin hanya menemani anaknya belajar. Peranku bertambah di rumah. Sebagai guru bagi siswaku juga guru pembimbing bagi anakku. Ketika pendidikan utama dikembalikan ke rumah masing-masing, ketika itulah peran atau jasa guru terasa. Pada kenyataannya google tidak bisa menggantikan peran guru sebagai pendidik. Pengajar mungkin iya, anak bisa mengerti dari yang tadinya tidak paham tentang suatu pelajaran. Tapi komputer dan kawan-kawannya hanyalah robot yang tak punya hati. Maka peran ibu di masa sekarang itu sangat penting bagi keberlangsungan karakter anak-anaknya.

 

            Sering menemukan istilah, mendidik anak sendiri lebih sulit dibanding mendidik anak orang lain. Itu juga berlaku padaku. Siswa-siswiku di sekolah cenderung patuh akan arahan dari kita karena dia menghargai kita gurunya. Atau entah diiming-imingi atau  takut dapat nilai jelek hingga akhirnya patuh. Di rumah, anak lebih manja. Tingkat konsentrasi dan kepatuhan standarnya menjadi jauh di bawah rata-rata ketika sekolah. Di sekolah anak ditanamkan karakter tertib, disiplin dan religius bersama-sama dengan proses sosial dengan teman-temannya. Berbeda dengan di rumah, tingkat kemadirian lah yang akan diuji.

 Lalu bagaimana agar ibu tetap bahagia dan anak pun bahagia walau di rumah

 

Ø  Beri anak ruang dan kepercayaan sepenuhnya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Ø  Beri pujian jika dia bisa mengerjakan tugas tepat waktu, masalah benar dan salah biarlah gurunya yang mengoreksi.

Ø  Jalin komunikasi dengan gurunya anak- anak. Jangan stres apalagi mengutuk guru. Jalinlah komunikasi dengan baik agar anak bisa bertanya terkait pelajaran yang kurang dipahami.

Ø  Batasi atau kontrol pengguanaan gawai pada anak. Setelah proses belajar selesai ajak anak melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan.

 

* Walau Daring Tetap Refreshing 

 

Kata siapa di masa pandemi ini kita tak bisa refresihing? Walaupun tempat wisata sudah mulai dibuka dan pusat-pusat perbelanjaan sudah bisa dikunjungi tapi kita pastinya masih was-was. Nah, jika memang belum berani untuk keluar rumah dan mendatangi kerumunan, sebaiknya lakukan beberapa hal yang dapat merefresh otak agar tetap sehat. Karena selain kondisi fisik yang harus dijaga, kondisi mental juga adalah hal yang tak kalah penting.

 

Kegiatan berikut bisa menjadi refreshing saat di rumah

 

Ø  Mengembangkan hobi misal merawat tanaman, membuat aquarium atau bahkan memasak dan membuat kue bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan apalagi dengan melibarkan seluruh keluarga.

Ø  Menonton film atau drama favorit. Bisa dilakukan saat sendiri sebagai me time atau bersama-sama dengan keluarga.

Ø  Memelihara hewan kesayangan seperti kucing, kelinci dan ikan. Melihat tingkah hewan kesayangan akan membuat kita lebih rileks.

 

* Pentingnya Family Time

 

Beberapa kegiatan yang tadi disebutkan bisa dijadikan referensi untuk melakukan agenda familiy time. Mengapa agenda ini penting?  karena walau sekarang masa WFH, tidak menutup kemungkinan waktu akan terkuras pada media digital seperti laptop dan gawai. Nah, untuk menghindari deketan tapi jauhan karena masing-masing sibuk dengan gawai, harus ada kegiatan berasama yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Tidak selalu harus berupa kegiatan khusus, tapi rutinitas yang tadinya masing-masing bisa dilakukan bersama contoh

Ø  Makan bersama dalam satu tempat baik sarapan, makan siang dan makan malam. Jika tidak bisa seluruhnya, minimal salah satunya bisa dan harus bersama- sama.

Ø  Usahakan sebelum berangkat tidur ada sesi ngobrol bersama dulu. Ini penting untuk mengisi daya kebutuhan akan dihargai keberadaan masing-masing orang dalam keluarga.

Ø  Melakukan hal yang menyenangkan bersama. Tadi sudah disinggung beberapa kegiatan sebagai refreshing sekaligus family time nah salah satu adalah kegiatan di dapur atau cooking day. Aku pribadi lebih seringnya membuat minuman untuk menikmati agenda family time ini. Ada pengalaman yang menggelikan saat kita  buat minuman cendol. Teksturnya terlalu lembut jadinya lebih ke kayak bubur, dan itu membuat kita tertawa geli. Nah, bahkan hal gagal sekalipun membuat kebersamaan semakin terjalin dalam keluarga.

 

 

* Anak Berprestasi, Ibu Tetap Berkarya

 

Jika tahapan tips di atas sudah dilakukan, maka kita akan mudah mengarahkan anak untuk berprestasi. Di masa sekarang ini jika kita mau dan rajin mengikuti info baik di sosial media ataupun di web browser lebih banyak kesempatan untuk belajar dan berkarya. Anakku sedikit banyak mengikuti passion ibunya. Dia senang menulis, maka selama belajar di rumah dia suka sekali jika ada kesempatan lomba menulis. Hasilnya itu nomor sekian, yang penting anak aktif dalam prosesnya. Prestasi anak tidak melulu tentang deretan trophy tapi anak mandiri yang punya inisiatif tinggi adalah sebuah prestasi bagiku.

                Selain anak, aku juga sebagai ibu bisa tetap berkarya di waktu yang sudah disepakati dengan keluarga sebagai me time. Jadi ada jadwal di mana kita melakukan kegiatan masing-masing dan waktu untuk seru bareng keluarga. Aku sendiri di masa pandemi ini lebih menyibukkan diri dengan menulis di blog, mengikuti berbagai webinar yang pastinya tetap berkarya.

                Nah, itu tadi tips agar tetap berprestasi dan berkarya dari rumah ala Vie. Semoga artikel ini bermanfaat. Katakan tidak mengeluh, tetap berprestasi dan berkarya walau di rumah.


Vie
I am a simple woman. Penyuka warna jingga. Seorang Ibu juga seorang pendidik yang menggandrungi dunia kepenulisan. Volunteer di Komunitas Guru Belajar (KGB) Sukabumi dan Komunitas Guru Madrasah Menulis

Related Posts

17 komentar

  1. Aku suka bagian yang family time.

    BalasHapus
  2. Akhirnya selesai juga tantangan minggu ini, tinggal ngageber tantangan SEO :). kuy gaskeun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang nih, tiap hari ada aja deadline yang dikejar

      Hapus
  3. Pasti rasanya senang banget kalau jadi anaknya kak Vie..
    bisa nulis bareng mamanya..
    heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas Alvin... Tapi ya itu kadang anak-anak masih moodian

      Hapus
  4. Me time family time ... semangat ya

    BalasHapus
  5. Me time & family time cukup faktor bahagia seorang emak

    BalasHapus

  6. Family time 😍😍.. Mba, anak kita seumuran ternyata hihihi

    BalasHapus
  7. Betul mbak, anak lebih nurut sama gurunya dari pada ortunya

    BalasHapus
  8. Wah mantap ini ibu sama anaknya kompak. Huhuhuhu idamaaaan. Semangat terus ya untuk kalian! 😊

    BalasHapus
  9. Walau Daring Tetap Refreshing ...wah ini setuju bangaetttt

    BalasHapus
  10. ngajar di sekolah anaknya juga kah kak?
    Alhamdulillah bisa menyalurkan hobi bersama anak.
    Anaknya perempuan atau laki-laki?

    BalasHapus
  11. seujuuu, anak berprestasi ibu tetap berkaryaaa

    BalasHapus

Posting Komentar