header Diary Jingga

Sounding Untuk Bisa Bertahan di ODOP⁣ ⁣

9 komentar

Gambar : komunitas.odop

Vie ⁣

Dalam fase insecure. Semakin ku melangkah,  sejauh itu pula aku mundur. Merasa diri tak pantas berada di tengah-tengah keramaian ini. Lalu lalang orang-orang hebat dalam segala hal. ⁣

Begitu takut akan diabaikan. Lalu dicemooh. Akhh... haruskah aku mundur, padahal jalan sudah terbentang. Setiap langkah memang kerikil. Tapi, merasa tak punya alas kaki untuk menapak. ⁣

Rasanya berdarah-darah langkah ini. Sedang orang lain melesat dengan motor, mobil bahkan pesawat. Tak hanya itu, modifikasi yang dilakukannya pun membuat mata berkedip karena kilauannya. Lalu aku semakin menunduk menatap kaki yang berdarah-darah. ⁣

Haruskah aku lanjutkan? Atau cukup sampai di sini saja. ODOP, jawab aku!⁣

Komunitas ini bukan untuk orang-orang pecundang. Komunitas ini hanya untuk orang-orang yang konsisten dalam tujuan. Walau komunitas ini membuatku berdarah-darah membagi waktu, tujuan dan harapan. Aku sudah ada di sini dan aku harus menyelesaikan misiku. Dan untuk menyelesaikan misi ini aku harus : ⁣

* Memperbaiki tulisanku. ⁣

* Banyak baca! ⁣

* Jangan malas belajar! ⁣

* Cari patner satu komunitas yang bisa menguatkan (sahabat seperjuangan). ⁣

* Jangan jalan sendiri dalam kelelahan dan kebosanan.⁣

 Ku coba melakukan sounding pada diriku. Mencoba bertanggung jawab atas pilihanku terjun di tantangan ODOP kali ini. Lebih berat dari RWC (Ramadhan Write Challenge) kemarin, tapi aku harus menguji nyaliku. Seberapa kuat aku bertahan di balik kesibukanku sebagai guru, mahasiswa dan seorang penulis yang miskin ilmu literasi.⁣

Hatiku berkata fokus pada tujuan. Tak peduli kendaraannya apa, tujuan akhir kita sama. Jadi, aku harus mengobati luka kakiku sedikit demi sedikit untuk bisa aku berlari sementara belum ada kendaraan yang mau ditumpangi. ⁣

Kita tidak bisa mengandalkan oranglain untuk tujuan kita. Orang lain hanya bisa bermanfaat jika kita memanfaatkan kehadirannya baik secara individu atau keilmuannya. Pada akhirnya segala tujuan kita yang menentukan mau mulai melangkah dari mana dan menggunakan kendaraan apa, ya diri kita sendiri. Jadi, kesimpulannya adalah : ⁣

Jalani⁣

Resapi ⁣

Dan nikmati setiap prosesnya.⁣


Vie
I am a simple woman. Penyuka warna jingga. Seorang Ibu juga seorang pendidik yang menggandrungi dunia kepenulisan. Volunteer di Komunitas Guru Belajar (KGB) Sukabumi dan Komunitas Guru Madrasah Menulis

Related Posts

9 komentar

  1. Wiii, Mangatse Bu. Kami ada mendukung. Berjuang bersama itu lebih enak sih daripada berjalan sendiri. Hehehe

    BalasHapus
  2. Betul betul betul hihihi... Itulah gunanya komunitas yaa kang... Nuhun

    BalasHapus
  3. Aku pun merasakan hal yang sama loh kak .. . Tapi ternyata aku tak sendirian . . Yok berjuang sama2 ☺

    BalasHapus
  4. Bisa ya tugas kemarin dibikin prosa.
    Masih cari yang bentuk cerpen.

    BalasHapus
  5. wah makasih remindernya ya mbak. nambah makin semangat nih mb.

    BalasHapus

Posting Komentar