header Diary Jingga

Sebuah Kesakitan Atas Perpisahan Tak Terduga

10 komentar


SESAK
Oleh Vie


Terpaku menatap senyum riangmu. Di bingkai pigura. Rasanya baru kemarin kita bersenda gurau. Makan rujak bersama,e melewati pesawahan dan bersenda gurau dengan angin. Pulangnya kita mengukir sengkedan dengan tawa. Panas siang itu tak terasa karena kita bersama.

Kau tahu, Nak?
Malam ini dadaku sesak. Teringat pertemuan terakhir kita yang penuh luka. Aku menangis. Baru tahun ini aku menangis dihadapan muridku. Selama sepuluh tahun aku mengabdi, aku tak pernah menangis di kelas.

Tapi kemarin, aku melakukannya. Apa aku malu? Entahlah.... Aku begitu khawatir kelulusanmu. Aku begitu khawatir masa depanmu, jika hanya kau isi dengan kemalasan. Lalu aku menangis. Karena aku tak bisa marah di depan mu.

Kita terpaku bersama dalam jeda waktu yang sayu. Lalu sedikit kemudian hatimu terbuka. Sedikit lalu hatimu tahu. Aku sayang kalian.

Lalu apa yang terjadi kini? Corona merengut kebersamaan terakhir kita.
Corona merenggut petuahku yang satu hingga terberai karena tiba-tiba kita terurai.

Jarak yang harus ada, entah sampai kapan.
Harus kah kau melangkah menuju putih abu tanpa pelukku. Hatiku sesak, memikirkan hal itu jika terjadi.

Nak, jadilah seorang yang berarti kelak.
Jangan sia-siakan airmata doaku.
Aku mungkin tak banyak bicara.
Hanya untaian do'a, semoga bisa melepasmu dengan peluk dan do'a.

Aku yakin, kau akan jadi manusia yang berguna. Tak banyak cela. Juga punya karakter yang kuat. Maafkan aku jika selama jadi ibu di sekolah,  tak begitu menaungimu.


Vie
Cidahu, 02 April 2020
Untuk Anakku kelas IX-B






Vie
I am a simple woman. Penyuka warna jingga. Seorang Ibu juga seorang pendidik yang menggandrungi dunia kepenulisan. Volunteer di Komunitas Guru Belajar (KGB) Sukabumi dan Komunitas Guru Madrasah Menulis

Related Posts

10 komentar

  1. Sherly sayang ibuuu😭😭Makasih ibu udh sabar dalam mengajarkan kami semuaa maaf blm bisa buat ibu bahagia😭😭😭❤️#ilvyouMoreIbuu😭❤️

    BalasHapus
  2. Terimakasih ibu atas 1 tahun kurang inii😊Ibu tetaplah guru terhebat yang mampu menahan emosi saat kita nakal dan maafkan kami karena kami telah membuat air mata mu jatuhh😊success is always my friend happy always my teacher

    BalasHapus
  3. Thanks... Nakal yang bikin kangen sekarang huahhh 😭😭😭

    BalasHapus
  4. Jasa-Jasa Ibu Takkan Terlupakan Bu😢🙏

    BalasHapus
  5. Apa atuh, ibu gak terlalu banyak membantu... Kalianlah yang hebat.

    BalasHapus
  6. Perpisahan yang lebih cepat dari yang sudah direncanakan

    BalasHapus
  7. Hiks... semoga sebelum benar-benar berpisah, semua bisa berkumpul dulu 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... Semoga masih ada satu pelukan dan do'a melepas mereka... Seperti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya...

      Hapus

Posting Komentar